Senin, 04 Juli 2011

Ketidak-sempurnaan dan Keabadian

Biarkan hari ini saya menjadi ‘lebay girl’ (walo saya sudah tidak bisa dibilang girl lagi hehehe biar awet muda cin). mengquote ponakan ketika menyebut teman-teman SMP-nya yang berlebihan baik dalam bersikap, berdandan maupun ketika menghadapi sebuah kondisi.

Seorang IBU bagi saya tak jauh berbeda seperti kita kebanyakan. IBU adalah sesosok manusia yang patut dihormati dan dihargai. Ya okelah, saya ngaku IBU juga kadang menjadi mitra berdebat dan kadang sering saya musuhi.

IBU adalah orang yang melahirkan kita ke dunia (anak-anaknya, bukan anak tetangganya). Orang yang menyusui kita dari lahir (buat sebagian orang. karena ada yang disusukan ke Ibu lain. Ingat! Anaknya lho bukan bapaknya. Dan ada juga yang emank gak doyan susu emak seperti saya ‘makanya gak Cuma duit saya saja yang pas-pasan tapi otak saya juga!).

Kebimbangan dan Gangguan Tidur

Tuhan memberi saya anugerah yang sangat besar dengan menempelkan otak pada kepala saya. Saya seorang yang cukup ruwet dalam memikirkan sesuatu. Tidak pernah dalam sejarah pemakaian otak, saya memikirkan jalan yang paling mudah untuk menentukan sesuatu.)

Ibaratnya ketika kita hendak pergi ke Jakarta dari kota malang. Otak normal akan berpikir ‘ ya sudah ambil jalan utara saja”. Otak pintar akan bilang ‘hemat waktu istirahat dan ketika isi bensin usahakan dalam waktu yang bersamaan kita buang air kecil atau besar jadi waktu lebih efisien. Jangan minum terlalu banyak dan gunakan kecepatan normal yang stabil untuk menghindari rasa lelah. Bawa sopir cadangan jika kita merasa lelah atau ngantuk di jalan sehingga kita tidak perlu berhenti untuk tidur’. Otak kaya akan bilang ‘ ya tinggal pergi ke bandara, dan Jakarta akan segera terlihat dalam waktu 1 jam saja!’. Tapi otak saya akan berkata ‘ kamu ambil ransel, pergi naik angkot ke tanjung perak, nyeberang ke Kalimantan, sumatera baru ke Jakarta!’ sekalian jalan-jalan.

Kebiasaan dan ketidak-tuntasan

kalo ngomong kebiasaan selalu saja hal ini berkonotasi negatif, terutama buat aku. aku tipikal orang yang berpikir cepat, bertindak lambat, mintanya praktis, tapi gak mau ikut ribet.

satu waktu di pagi ini, aku hendak membuat minuman instan. well gak ada masalah dengan rasanya. gak pula ada cerita tentang gelasnya, atau air panasnya atau tempatnya. bukan! tapi ini tentang bungkusnya.
Biasanya di tiap bungkus minuman instan selalu saja ada sobekan kecil di salah satu ujungnya kalo tidak di kanan ya di kiri (btw ngerti kan?).

nah ternyata bungkus yang saya pegang tidak ada ujung yang sobek. akhirnya setelah berusaha sedemikian rupa namun tetap tak berhasil membuka. maka saya cari gunting untuk memotongnya.

Ketakutan dan Kemandirian

akhirnya saat ini datang juga. saat-saat di mana aku harus menjadi diri sendiri. saat di mana harus aku yang memutuskan segalanya. saat di mana harusnya tidak ada lagi ketergantungan kepada induk semang.

Aneh, di satu sisi aku menikmati peran baru yang sudah lama ku damba. tapi di sisi lain dalam waktu bersamaan muncul ketidak dewasaan dalam diriku yang selama ini seperti bayang-bayang tapi tak kasat mata.

semua ini memang harus dilalui. semua memang harus diputuskan apakah ini akan baik atau buruk. mari kita jalani dulu dan jangan berandai-andai yang tak jelas.

setiap perjalanan jauh pasti dimulai dari sebuah langkah. jadi hentikan pikiran tak bersumber dan bermuara, mari berjalan mengarungi rimba ini.

Kebingungan dan relativitas waktu

baru beberapa hari di kota besar, rasanya seluruh hidup sudah terpengaruhi.
mulai dari semua yang serba praktis dan effisien. seolah semua ini tiada akhir
seolah semua yang ada di sini cepat berlalu.

manusia pun tak tampak seperti manusia. ia tak lain seonggok mesin tak bernyawa.
hanya bekerja, hanya berlari, hanya mencari dan hanya berpikir untuk lebih cepat.

kalau ada yang dikata harapan mereka akan berkata berikan waktu dalam satu hari lebih dari 24 jam.
karena waktu 24 jam itu tidaklah cukup untuk semua ini.

Senin, 27 Juni 2011

Ke Ge-Je-an dan Happy Ending.


Ini tulisan saya hampir setahun lalu... 

Rasanya sudah lama nian saya tidak menulis, padahal saat – saat inilah saya bisa menjadi diri saya sendiri. Saya biasanya nulis di tengah malam. Tapi sekarang setelah saya hidup sendiri (jiah) maksudnya nggak ikut siapa-siapa begitu, walaupun semua masih bawa jaring-jaring pengaman social kemanapun saya pergi. Yah saya selalu bersyukur menjadi bagian keluarga saya, dan saya harap pembaca sekalian juga begitu ehehehe

Sudah menjelang lebaran saat ini sodara-sodara, dan bagi perantauan macam saya ini lebaran sangatlah di tunggu karena inilah saat yang tepat untuk pulang kampuang, bertemu sanak sodara, berhaha hihi bersama dan makan bersama seperti sedia kala di mana kita terangkai bersama… ooopppsss kenapa jadi nyanyi ya? Wkwkwkwkw..

Sabtu, 11 Juni 2011

Wanita Super

Cinta itu ibarat air sungai yang terus mengalir tanpa henti. Meskipun ia terhalang bebatuan ia akan terus melaju mengalir terus di sela-selanya. Itu adalah prinsip Kiran yang tak bisa hidup tanpa cinta. Setiap kali ia ditanya tentang alasan mengapa dia bergonta-ganti pasangan bahkan mendua dan mentiga seenaknya. Itu yang selalu ia ucapkan, “arus sungai ku deras, susah membendungnya!” begitu lanjutnya seraya tertawa lepas. Kiran adalah tipikal wanita muda metropolis dengan karir cemerlang dan latar belakang yang memang sudah bagus dari sananya. Ayahnya adalah pejabat publik, ibunya seorang dokter gigi. Ia terbiasa dengan kehidupan luar negeri karena ayahnya sempat lama di negeri orang. Dia aktif di berbagai organisasi yang peduli pada masalah wanita, penyakit dan lingkungan. Kesibukannya luar biasa, cantik, menawan dan otaknya secair raksa, sedikit keras kepala tapi seperti raksa, ia peka.

Kamis, 26 Mei 2011

Ungkapkan dengan Kata, Lakukan dengan Perbuatan

Jember, 5 Maret 2008
Kemaren waktu lagi les, saya tertarik dengan apa yang disampaikan oleh Bu tutor. Bahwa sekarang ini orang Indonesia lebih mencintai bahasa asing daripada bahasanya sendiri. Kalau dipikir-pikir memang ada benarnya. Masih kata sang tutor, bahasa sms saja untuk menyatakan kecintaan, kita akan nulis ILU sebagai kependekan dari I Love yoU. Mana ada yang pake ACK yang dalam bahasa Indonesia yang maknanya nyaris sama (Aq Cinta Kepadamu), kalau bahasa Indonesia saja kayak begitu, nasib yang lebih buruk menimpa bahasa daerah. Karena saya hanya mengerti bahasa daerah jawa, mana ada yang bilang ATMS (Aku Tresno Marang Sliramu)di sms buat pujaan atau kekasih?. Terlalu panjang, nggak universal, nggak gaul, nggak keren dan sederet nggak-nggak yang lain.

Senin, 23 Mei 2011

Kasian

Siapapun tidak akan menduga bahwa nasibnya akan begini rupa.

Sesaat lagi hidupnya akan segera di akhiri, mungkin malaikat maut berbentuk kursi nan dingin itu perantaranya.
Saat-saat sebelum ajalnya tiba, ia teringat kembali akan masa lalunya bersama Tono. Mereka berteman sejak kecil, belajar di sekolah yang sama hingga lulus SMP, maklum kota kecil itu hanya punya satu SMP. Meskipun baru lulus SMP ia memutuskan untuk menerima lamaran Tono yang umurnya hanya empat tahun lebih tua darinya. Di desanya, Ia, Kasiani, cukup beruntung, karena ia dilamar oleh Tono seorang anak tuan tanah yang cukup terpandang. Sedangkan teman-teman seumurannya yang lain sering dipaksa orang tuanya untuk dinikahkan dengan orang yang belasan tahun jauh lebih tua, hanya karena takut dibilang anaknya perempuan tidak laku.

Jumat, 12 Februari 2010

Yang Tak Tersampaikan




Aku mengenalnya sejak masih berseragam putih-biru. Bisa di bilang dia cinta pertamaku. Parasnya cantik, berkulit cemerlang, dibalut dengan kerudung santun yang melambangkan kepribadiannya. Tak ada orang yang tahu bahwa sejak awal, hatiku telah tertambat padanya. Hanya perasaanku yang semula berkata andai saja ia jadi miliku.


Dia teman sekelasku, kami jarang sekali berbincang, hanya mataku yang menyaksikan setiap gerak lakunya, telingaku hanya mendengar suara dan kata-katanya. Ah... aku dibuat mabuk kepayang karenanya. Tapi tetap tak berani ku ungkapkan kata-kata besar itu. Hanya kulantunkan dalam hati. Aku jatuh cinta padamu wahai gadis.