Minggu, 02 Desember 2012

Ababil

Beberapa waktu lalu saya melihat keponakan saya tumbuh menjadi anak ABG.


Demam korea melanda Indonesia sebagaimana kita ketahui bersama. Dan makhluk yang lebih cepet terserang demam-demam semacam ini siapa lagi kalau bukan mereka yang lagi ABG-ABG itu. Konser artis dari Negara gingseng itu mulai digelar silih berganti. Sudah seperti halte busway saja Indonesia ini. Mengenai demam korea dan artisnya ada satu boyband yang saya suka karena tidak seperti band lain yang menjual muka ganteng dan suara pas-pasan. Tapi mereka jago ngedance dan gayanya oke.

Big Bang adalah salah satu artis korea yang saya
suka, karena mereka punya gaya sendiri yang masing-masing unik. Jangan Tanya soal nama personil, karena saya nggak hapal dan malas mencari tahu soal mereka selain karena bahasanya saya nggak ngerti dan saya nggak begitu tertarik untuk mengerti. Selain Big Bang ada satu girl band Korea 2ne1 yang saya juga suka, karena alasan yang sama dengan Big Bang. Saya suka mereka yang punya ciri. Nggak labil walau dandanan mereka cenderung demikian alias nggak jelas. Tapi ketidak-jelasan itulah yang menjadi ciri mereka. Tidak seperti pada umumnya di mana semua personil girl band atau boyband punya baju yang kembaran, bahasa kerennya kostum.

Oke itu secuplik soal saya dan demam korea. Malam ini saya secara kebetulan nemenin ponakan yang baru beranjak SMP, nonton TV. Nah salah satu acara di televisi swasta menayangkan konser Big Bang yang memang beberapa hari yang lalu, menggelar konser di Jakarta. Ya boy band kesukaan saya itu mampir ke Jakarta sebagai salah satu rangkaian tour dunianya. Ditengah-tangah acara ternyata ada penampilan dari salah satu group girl band Indonesia Cherry belle. Ya yang unyu-unyu itu penampilannya. Secara mengejutkan keponakan saya menutup telinganya. Waduh? Ada apa ini? Sedetik pertama saya pikir dia membersihkan telinga.

Beberapa detik berlalu wajahnya cemberut, telinga ia sumpal dengan kedua jari telunjuk plus mengalihkan pandangan saat girl band tersebut menyenandungkan “you are beautiful, beautiful, beautiful” dengan gaya tari ciluk ba (menutup mata dan kemudian membukanya seperti permainan ciluk ba itu). Aneh melihat pemandangan itu, maklum dulu si gadis kecil ini sangat suka menirukan gerakan dan lagu-lagu girl band tersebut. Saya lantas menanyakan kenapa?. Lantas ia pun menjawab.

“nggak suka”. Alamak.

Kemudian ia sempat bercerita saat temannya menyanyikan lagu “beautiful-beautiful” itu di sekolah ia langsung spontan juga menutup telinga. Ahai. Saya ingat ketika masa-masa remaja, juga diwarnai dengan backstreet boys, nsync, westlife. Banyak lagu-lagu mereka saya suka, saat tempat karaoke menjamur seperti sekarang saya kadang masih menyanyikan lagu-lagu mereka seperti as long as you love me. Tapi tidak berubah saya juga menyukai Blink 182, Red Hot Chili Pepper, Korn, Metalica, sampai slipknot walau hanya satu dua lagu, karena saya tumbuh dilingkungan remaja lelaki juga. Meskipun masa boy band sudah lewat terganti Blink 182 saya tidak lantas menutup telinga akan lagu-lagu backstreet boys, karena nyatanya keduanya saya suka.

Kesimpulan saya atas perubahan sikap keponakan yang demikian dari suka girl band unyu-unyu menjadi iritasi telinga adalah karena pergaulan. Karena teman-temannya yang sekarang tidak unyu-unyu seperti ketika ia masih SD.

Perubahan dalam lingkar hidup manusia itu wajar, tapi kita tidak boleh terkontaminasi dengan hal-hal yang remeh temeh tapi mengusik pribadi kita sebagaimana dulu. Jangan sampai kita menjadi manusia yang seolah tidak punya pilihan sendiri, dan mengingkari hati nurani.

Pada hampir akhir lagu karena saya terus terusan menyindirnya dengan memperagakan tarian ciluk ba dan nyanyi di hadapannya, akhirnya ia turunkan satu jarinya. Sambil tersenyum malu meski tetap memalingkan muka. Dia mendengar lagu yang dulu ia pernah suka itu. Meski dengan setengah hati.

Sebenarnya diam-diam saya bersyukur juga bahwa ponakan tercinta saya itu sudah tahu membedakan mana yang berebihan mana yang tidak contohnya seperti unyu-unyu yang berlebihan itu, well ya sorry kadang yang berlebihan itu nggak baik. itu semua tentu berkat teman-temannya itu juga. hehehe

Saya ingin ini jadi catatan saya mendatang, bahwa akan tiba waktunya bagi anak-anak remaja, mereka akan berpikiran bahwa apa yang ada dilingkungan, yang diadaptasi teman-temannya baik yang mereka suka, mereka tidak suka, mereka jalani dan tidak jalani sebelumnya akan dianggap benar dan ikuti. Ini ada dua efek, bisa baik bisa buruk tergantung hal apa yang diikuit. It can be serious deadly harm or it can be beautiful and definitely great. Well just preparing, jika nanti dipercayai Tuhan untuk membesarkan anak, nggak akan aneh dan kagok dengan kondisi itu. Amiinn.

Tidak ada komentar: