Senin, 04 Juli 2011

Kebiasaan dan ketidak-tuntasan

kalo ngomong kebiasaan selalu saja hal ini berkonotasi negatif, terutama buat aku. aku tipikal orang yang berpikir cepat, bertindak lambat, mintanya praktis, tapi gak mau ikut ribet.

satu waktu di pagi ini, aku hendak membuat minuman instan. well gak ada masalah dengan rasanya. gak pula ada cerita tentang gelasnya, atau air panasnya atau tempatnya. bukan! tapi ini tentang bungkusnya.
Biasanya di tiap bungkus minuman instan selalu saja ada sobekan kecil di salah satu ujungnya kalo tidak di kanan ya di kiri (btw ngerti kan?).

nah ternyata bungkus yang saya pegang tidak ada ujung yang sobek. akhirnya setelah berusaha sedemikian rupa namun tetap tak berhasil membuka. maka saya cari gunting untuk memotongnya.



kebiasaan saya adalah menggunakan kedua tangan saya untuk membuka apapun sekuat apapun itu, jika tidak bisa maka saya gunakan gigi. Tapi kali ini tetap tak terkoyak juga bungkus minuman itu. akhirnya gunting pun di tangan. saya gunakan gunting itu untuk menyobek bungkus di mana seharusnya sobekan bungkus minuman instan itu ada dan berhasil. lalu saya menyobek dan membuka bungkus minuman instant tersebut, kemudian saya menuangkannya ke dalam gelas dan menyeduhnya dengan air panas.

 kira-kira tahu tidak arah tulisan saya ini? ada tidak diantara pembaca yang mengetahuinya?


oke mungkin agak susah. saya lanjutkan deh ceritanya. dalam proses penuangan saya berpikir kenapa waktu saya pegang gunting tidak saya gunting saja dari ujung ke ujung jadi bungkus tersebut terbuka lebar. saya malah hanya memberi sobekan kecil tak penting pada bungkus hanya agar supaya tangan saya bisa menyobeknya dan kemudian menuangkannya ke dalam gelas.

ini hanya sekedar apology saja, kalo pake gunting maka saya harus menggerakan jari lebih banyak karena tidak mungkin dengan satu gerakan maka bungkus itu terbuka dari ujung ke ujung. Belum lagi kalau harus meletakkan gunting, ditambah gerakan menuangkan, membuang ujung yang terpotong maka itu terlalu banyak ketimbang kalo saya hanya menggunting sedikit dan menyobek semuanya hingga terbuka, menuangkan dan menyedunya.

1 komentar:

Hermin Prajayani mengatakan...

untuk yang sekarang ini saya udah nggak seribet itu lagi.

saya sekarang lebih prefer untuk pakai gunting untuk membuka sesuatu selama gunting itu dekat dengan jangkauan.

saya berterima kasih karena Tuhan memberi saya kedua tangan yang handful dan pikiran saya ini sedikit sudah dicerahkan dengan kemampuan memilih hal yang lebih simple but effective.

itu update dari saya. alhamdulillah. and i'm very thankful for it. Thanks God. Love you! :)