Senin, 04 Juli 2011

Kebimbangan dan Gangguan Tidur

Tuhan memberi saya anugerah yang sangat besar dengan menempelkan otak pada kepala saya. Saya seorang yang cukup ruwet dalam memikirkan sesuatu. Tidak pernah dalam sejarah pemakaian otak, saya memikirkan jalan yang paling mudah untuk menentukan sesuatu.)

Ibaratnya ketika kita hendak pergi ke Jakarta dari kota malang. Otak normal akan berpikir ‘ ya sudah ambil jalan utara saja”. Otak pintar akan bilang ‘hemat waktu istirahat dan ketika isi bensin usahakan dalam waktu yang bersamaan kita buang air kecil atau besar jadi waktu lebih efisien. Jangan minum terlalu banyak dan gunakan kecepatan normal yang stabil untuk menghindari rasa lelah. Bawa sopir cadangan jika kita merasa lelah atau ngantuk di jalan sehingga kita tidak perlu berhenti untuk tidur’. Otak kaya akan bilang ‘ ya tinggal pergi ke bandara, dan Jakarta akan segera terlihat dalam waktu 1 jam saja!’. Tapi otak saya akan berkata ‘ kamu ambil ransel, pergi naik angkot ke tanjung perak, nyeberang ke Kalimantan, sumatera baru ke Jakarta!’ sekalian jalan-jalan. (bagi yang tidak mengerti saran saya buka peta Indonesia. Jangan peta Afrika, karena tetap akan tidak nyambung.


Nah persoalannya sekarang adalah otak saya yang ruwet bin njelimet juga bikin ulah ketika saya harus menghitung modal, keuntungan dan pengeluaran yang itu berarti kekayaan saya dan partner. Saking rumitnya, otak saya mengharuskan saya menghitung, mencatat, membagi, mengali, menambah dan mengurangi setelah menyusun semuanya, memasukkannya dalam table, membuka worksheet yang lain me-recheck lagi kalau ada yang salah lalu mencocokannya dengan catatan dan begitu seterusnya hingga berjam-jam lamanya. Dan tahukah anda apa yang terjadi?
 
“SAYA MERUGI” dalam bisnis yang seharusnya menguntungkan. Selain itu saya juga tekor, harus mengganti pinjaman dan masih bingung berapakah kekayaan saya dan partner yang sebenarnya. Sungguh mencengangkan bukan?

Pertanyaan saya selanjutnya, lantas kalau memang merugi terus. bagaimana kalau dibubarkan saja? Itulah titik kebimbangan saya ………………………………………….
Jeda waktu, kontemplasi yang amat panjang, saya sudah duduk, berdiri, tiduran. Duduk lagi, berdiri lagi, makan camilan, nonton tivi tapi tetap saya belum bisa memutuskan. Lha wong nonton tivi kok mau mutusin gimana?. Rasa pedih, sedih, bingung, sayang, heran semua bercampur aduk. Sampai pada akhirnya saya tidak bisa tidur di buatnya. Hingga tulisan ini saya tulis tepat pada huruf s dari kata tulis waktu di jam tangan saya menunjukkan pukul 23.45, setelah saya ganti program dari 12 ke 24 (buat yang gak ngerti maksud saya coba beli jam digital) dan saya masih juga bingung memutuskan.

Jeda wktu yang lama lagi…

Dengan ini saya memutuskan untuk tetap melanjutkan usaha dengan system yang baru tentunya.
Resolusi:
Ayat 1. kayaknya saya perlu kursus akunting dan auditing sekaligus.
Ayat 2. saya akan mengajukan dana talangan kepada kedua orang tua. Sepertinya ini akan berhasil! Mari kita berdoa bersama.
Ayat 3. saya berharap Tuhan tidak hanya menempelkan otak wonderful di kepala saya. Tapi sekaligus mengup-gradenya menjadi otak kaya, kalau itu berlebihan ya otak pintar gapapa, tapi kalau itu juga berlebihan cukup ke otak normal saja. Ya.. saya rasa itu cukup buat saya.

Tidak ada komentar: